Tuesday, 17 May 2022 / 2-4PM Western Indonesia Time (GMT+7)
Register: https://bit.ly/MwsInTaiwan2022
Simultaneous English-Indonesian interpretation is available.
***
Selasa, 17 Mei 2022 / 14.00-16.00 WIB
Daftar Melalui: https://bit.ly/MwsInTaiwan2022
Tersedia terjemahan Bahasa Inggris-Indonesia secara simultan. <Informasi terkait acara dalam Bahasa Indonesia tersedia di bagian bawah halaman ini>
The New Southbound Policy (NSP) was first launched in September 2016 as part of Taiwanese President Tsai Ing-wen’s initiative to widen and reinvigorate Taiwan’s economy. This policy aims to promote economic and trade collaboration, encourage resource exchanges, and pay attention to talent cultivation and forge regional connectivity through leveraging Taiwan’s cultural, educational, technological, agricultural, and other economic assets.
One of the flagship programs of this policy promotes talent-based migration initiatives, and immigrants and migrant workers have become an important target group to be recognised as Taiwan continues to rely on them for its economic development. Migrant workers make significant contributions especially in the sectors such as manufacturing, domestic work, care work and fishing. While all these workers are contributing to the growth of the country’s economy, protection of their rights and dignity are often being overlooked.
The question remains, could the NSP improve protection and the livelihood of migrant workers in Taiwan?; How to promote human rights cooperation with multi-stakeholders approach to further strengthen within the NSP?
HRWG together with BEBESEA or Better Engagement of East and Southeast Asia, a cross-regional network and platform advocating migrants, their families and supporters in/from East and Southeast Asia will host this public policy discussion. It will be the avenue to take values of Taiwan’s cross-regional policy forward while addressing the human rights concern faced by migrant workers in Taiwan.
Remarks
Daniel Awigra, Executive Director of Human Rights Working Group, Indonesia
John C. Chen, Representative Taipei Economic and Trade Office in Indonesia
Panel Speakers
– Mr. Judha Nugraha, Director for the Protection of Citizens and Legal Entities Overseas, MoFA Indonesia
– Dr. Yu-Kuo Su, Deputy Director of Workforce Development Agency, Ministry of Labor, Taiwan
– Fajar, Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas (GANAS), Taiwan
– Lennon Ying-Dah Wong, Director, Service Center and Shelter for Migrant Workers, Serve the People Association (SPA), Taiwan
Moderator
Rafendi Djamin, Senior Advisor, HRWG
***
New Southbound Policy (NSP) pertama kali diluncurkan pada September 2016 sebagai bagian dari inisiatif Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk memperluas dan menghidupkan kembali ekonomi Taiwan. Kebijakan ini bertujuan untuk mempromosikan kolaborasi ekonomi dan perdagangan, mendorong pertukaran sumber daya, dan memperhatikan pengembangan bakat dan menjalin konektivitas regional melalui pemanfaatan aset budaya, pendidikan, teknologi, pertanian, dan ekonomi Taiwan lainnya.
Salah satu program unggulan dari kebijakan ini mempromosikan inisiatif migrasi berbasis bakat, dan imigran dan pekerja migran telah menjadi kelompok sasaran yang penting untuk diakui karena Taiwan terus mengandalkan mereka untuk pembangunan ekonominya. Pekerja migran memberikan kontribusi yang signifikan terutama di sektor-sektor seperti manufaktur, pekerjaan rumah tangga, pekerjaan perawatan dan perikanan. Sementara semua pekerja ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara, perlindungan hak dan martabat mereka sering diabaikan.
HRWG bersama dengan BEBESEA atau Better Engagement of East and Southeast Asia, sebuah jaringan dan platform lintas wilayah yang mengadvokasi para migran, keluarga dan pendukung mereka di/dari Asia Timur dan Tenggara akan menjadi tuan rumah diskusi kebijakan publik ini yang akan menjadi jalan untuk mengambil nilai-nilai dari Taiwan. kebijakan lintas wilayah ke depan sambil menangani masalah hak asasi manusia yang dihadapi oleh pekerja migran di Taiwan.
